Puasa Ala Rasulullah

Puasa Ala Rasulullah - Rasulullah saw. merupakan sosok yang sempurna dalam menjalankan ibadah, termasuk puasa. Dan kita sebagai umatnya memiliki kesempatan meniru tauladannya dengan berpuasa sebagaimana Rasulullah saw. Dalam Alquran, Allah memuji Rasulullah SAW sebagai suri teladan yang baik bagi umat. "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS al-Ahzab [33]: 21). Hal ini menunjukkan bahwa akhlak dan pribadinya sangat baik dan mulia.

Bahkan, dalam salah satu hadis yang diriwayatkan dari Aisyah RA dinyatakan bahwa akhlak Rasulullah SAW itu senantiasa merujuk pada Alquran. Karena itu, sudah selayaknya umat Islam mencontoh dan meneladani kepribadian Rasulullah SAW dalam segala hal, termasuk puasa. 

Berikut beberapa cara yang biasa dilakukan Rasulullah SAW dalam menjalankan ibadah puasa dan menghidupkan Ramadhan : 
  1. Memantapkan Niat
    Nabi Muhammad saw. mengawali puasa dengan niat, sebab niat merupakan jiwa dari amalan. Setelah mengucapkan niat langkah berikutnya adalah memohon kepada ALLAH SWT agar niat tersebut di mantapkan. 
           Barangsiapa yg tak berniat sebelum fajar untuk puasa maka tak ada puasa baginya. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Al-Baihaqi)

    Barangsiapa yg tak berniat puasa pada malam hari maka tak ada puasa baginya. (HR An-Nasa’I, Al-Baihqi, Ibnu Hazm)
     
  2. Melaksanakan Makan Sahur
    Pertama hendaklah kita mengakhirkan waktu sahur dan menyegerakan waktu berbuka. 
    Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah. (HR. Bukhari)

    Semua sahur adalah barakah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walaupun di antara kalian hanya meneguk air. Sesungguhnya ALLAH dan para malaikat-NYA bershalawat atas orang-orang yang melakukan sahur. (HR. Ahmad, dan al-Mundziri)

    Hadis riwayat Zaid bin Tsabit ra., ia berkata: Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah saw. Kemudian kami melaksanakan salat. Kemudian saya bertanya: Berapa lamakah waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan salat)?
    Rasulullah saw. menjawab: Selama bacaan lima puluh ayat. (Shahih Muslim No.1837)

  3. Cepat Berbuka (Ifthar) Meskipun dengan Seteguk Air. 
    Orang-orang akan senantiasa dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka. (HR Bukhari Muslim)

  4. Berbuka (Ifthar) Sebelum Sholat Maghrib. 
    Tiga perkara yang merupakan akhlak para nabi: menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dalam shalat. (HR. Ath-Thabarani, hadist Mauquf)

  5. Buka Puasa dengan Kurma, Madu, dan Air.
    Adalah Rasulullah Saw berbuka dengan korma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan korma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air. (HR. Ahmad, Abu Daud, Baihaqi, Hakim, Ibn Sunni, Nasai, Daruquthni dan lainnya)

  6. Banyaklah Berdoa ketika Puasa & Berdoa Ketika Berbuka. 
    Berdoa ketika berbuka puasa merupakan salah satu doa Mustajab, seperti banyak disebut dalam hadist-hadist. Antara lain: Tiga orang yang tidak akan ditolak doanya, orang yang puasa ketika berbuka, Imam yang adil dan doanya orang yang didhalimi. (HR. Tirmidzi, Ibn Majah, dan Ibnu Hibban)

  7. Memberi Makan Orang yang Puasa. 
    Barangsiapa yang memberi buka orang yang puasa akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun. (HR. Ahmad, Tirmidzi, bn Mâjah, Ibn Hibban dan dishahih kan oleh Imam Tirmidzi)

  8. Banyak Melakukan Ibadah di Malam Ramadhan (Sholat)
    Lakukanlah shalat Tarawih, karena selain sunnah Nabi, juga memberi ketenangan hati dan juga kesehatan: 
    Allah ‘Azza wajalla mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunahkan shalat malam harinya. Barangsiapa berpuasa dan shalat malam dengan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya. (HR. Ahmad)

  9. Banyak Sedekah dan Tadarus Al-Qur’an. 
    Dari Ibnu Abbas, “Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dan lebih besar kedermawanannya pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya. Jibril biasanya menemuinya setiap malam Ramadhan, lalu tadarus Al-Qur’an (dengan beliau). Sungguh Rasulullah Saw ketika ditemui Jibril menjadi orang yang lebih murah hati dalam kebaikan sehingga lebih banyak memberi (seperti) tiupan angin.” (HR. Bukhori dan Muslim)

  10. Senantiasa Menjaga Kebersihan Diri
    Kebersihan adalah sebagian dari iman. Oleh karena itu meski berpuasa, kita tetap boleh mandi pada waktu pagi dan petang selama tidak berlebihan. 
    Ibnu Mas’ud berkata, “Jika salah seorang di antara kamu berpuasa, maka hendaklah pada pagi harinya ia dalam keadaan berharum-haruman serta rambut yang tersisir rapi.” (HR Bukhari)

    Anas berkata, “Saya mempunyai telaga dan saya suka menceburkan diri di dalamnya, sedang saya saat itu sedang berpuasa.” (HR Bukhari)

    Disebutkan dari Nabi saw. bahwa beliau menggosok giginya dengan siwak, sedangkan beliau pada saat itu berpuasa. (HR Bukhari)

    Ibnu Umar berkata, “Orang yang berpuasa boleh bersiwak pada permulaan hari dan akhir hari (yakni pada pagi hari dan sore hari) dan tidak boleh menelan ludahnya.” (HR Bukhari)

  11. Memperbanyak Istighfar pada Malam Terakhir Ramadhan atau I'tikaf. 
    Pada bulan Ramadhan umatku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan pada seorang Nabi pun sebelumku. Pertama, bila datang setiap awal Ramadhan, ALLAH melihat mereka. Barangsiapa dilihat ALLAH, maka selamanya tidak akan disentuh adzab. Kedua, bau mulut mereka pada sore hari disisi ALLAH lebih harum dari aroma minyak kesturi. Ketiga, para malaikat memohonkan ampunan bagi setiap siang dan malam. Keempat, ALLAH menyuruh surga-Nya dengan firman-Nya : “Bersiap-siaplah dan hiasilah dirimu untuk hamba-hamba-KU. Kamu telah dekat saat beristirahat dari kelelahan hidup di dunia dan kembali ke tempat-KU dan rahmat-KU.” Kelima, bila telah tiba akhir Ramadhan, ALLAH mengampuni dosa-dosa mereka semua.” (HR. Ahmad, Baihaqi dan Al-Bazzar)

    Dari Aisyah “Bahwasanya nabi saw. biasa beri’tikaf pada sepuluh yang akhir dari bulan Ramadhan sampai Allah mengambil nyawanya”.

    Dari Ali ra. bahwasanya nabi saw. biasa membangunkan keluarganya pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan.

Semoga kita bisa mengamalkannya dan semoga Bermanfaat............

SHARE THIS

Author:

Previous Post
Next Post