Analogi Memilih Orang (Pemimpin)



Dalam judul saya menulis kata orang, memiliki arti jika dalam pemilu itu pemimpin, jika dalam pekerjaan itu pegawai atau pekerja. jika melamar kerja, pastilah yang diminta adalah CV (Curiculum Vitae) atau dalam bahasa kita Biodata diri. Dalam CV yang biasanya berisi identitas diri kita sesuai KTP, (nama, alamat, tempat tanggal lahir, agama), PENDIDIKAN, mulai pendidikan awal sampai terakhir, dan yang tidak kalah penting adalah PENGALAMAN, mulai dari pengalaman pekerjaan atau diluar pekerjaan, seperti prestasi, penelitian, atau jurnal yang anda tulis. ketiga parameter inilah yang penting untuk pemilahan dan pemilihan pegawai.



Dalam pekerjaan, Si boss atau wakilnya memfokuskan perhatiannya pada PENGALAMAN terlebih dahulu, setelah itu pendidikan apakah menunjang pengalamannya atau tidak. akan sangat barbar jika memilih pegawai karena dia ganteng atau cantik.

Contoh kasus 1:
Ada dua orang pelamar pekerjaan yang melamar pekerjaan manager sepakbola, kedua pelamar tersebut sama sama memiliki pengalaman kerja yang sama dengan pendidikan yang sama, tapi bedanya pelamar 1 memiliki pengalaman 9 tahun menangani klub sepakbola, dan pelamar kedua memilki pengalaman 10 tahun menangani klub bola voli dan 1 tahun menangani klub sepakbola, kira-kira manakah yang akan dipilih oleh si boss?, yap, yang dipilih adalah pelamar 1, walapun pelamar 2 lebih lama bekerja tetapi pengalamannya tidak mendukung dengan pekerjaan yang ditawarkan.

Contoh kasus 2:
Lagi lagi ada dua orang pelamar pekerjaan yang melamar pekerjaan manager sepakbola. kedua pelamar tersebut sama sama memiliki pengalaman menangani klub sepakbola, namun bedanya pelamar 1 menangani klub sepakbola selama 10 tahun tapi baru satu piala yang diraih, sedangkan pelamar 2 menangani klub sepakbola selama 5 tahun tapi sudah 4 piala yang diraih, kira-kira manakah yang akan dipilih oleh si boss?, yap, yang dipilih adalah pelamar 2 walaupun pengalamannya lebih sedikit tapi prestasinya lebih banyak.

Apakah hal yang sama berlaku dalam mencari pemimpin? sebenarnya pada dasarnya sama, yaitu, PENGALAMAN, tetapi ada satu hal yang harus juga diperhatikan dalam memilih pemimpin yaitu, perilaku dia sehari hari tentu saja sebelum kampanye, apakah memang sifat aslinya seperti itu atau hanya ketika mau pemilihan saja berubah menjadi seperti itu... akan sangat primitif jika memilih hanya bedasarkan bisikan-bisikan kanan dan kiri tanpa melihatnya lansung.


Manusia diberi kecerdasan untuk berpikir dalam memilih bedasarkan apa yang terlihat, dan diberi intuisi untuk menalar dalam memilih bedasarkan apa yang tidak terlihat. Jangan sekali kali memilih bedasarkan hawa nafsu, amarah dengan hanya melihat bedasarkan satu sudut padang. jika hanya melihat dari depan, gajah memiliki belalai, telinga,gading mata, tetapi tidak punya ekor, padahal jika dilihat dari belakang gajah memiliki ekor. maka dari itu lihatlah gajah dari mana saja supaya bisa terlihat secara lengkap bagaimana ciri ciri gajah yang sebenarnya.

kesimpulannya adalah pilihlah orang (pemimpin) bedasarkan pengalaman yang sesuai dengan pekerjaan yang ditawarkan, prestasi jika ada, perilaku sehari-hari, dengan menggunakan kecerdasan, intuisi, dan melihatnya dari berbagai sudut pandang

Demikian tulisan ini, pengetahuan yang saya sampaikan mudah mudahan bermanfaat, Wassalam